Rabu, 03 November 2010

hubungan etika kerja antara Pimpinan dan bawahan

Pendahuluan

Istilah etika diartikan sebagai suatu perbuatan standar (standard of conduct) yang memimpin individu dalam membuat keputusan.
Etik adalah suatu studi mengenai yang benar dan yang salah dan pilihan moral yang dilakukan seseorang
keputusan etik ialah suatu hal yang benar mengenai perilaku standar. Etika bisnis kadang-kadang disebut pula etika manajemen,yaitu penerapan standar moral dalam kegiatan bisnis
Pemahaman tentang etika
Etika merupakan ajaran kesusilaan dan menciptakan akal.
Etika merupakan refleksi dari ajaran moral.
Etika bisnis adalah keseluruhan dari aturan-aturan etika, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis yang mengatur hak-hak dan kewajiban produsen dan konsumen serta etika yang harus dipraktekkan dalam bisnis.
Latar belakang

Dalam etika bisnis, sangat penting bagi pemimpin untuk bergerak bersama-sama dengan karyawannya untuk mempemleh dan menjaga kredibilitas usaha. Hal ini sangat penting, agar perusahaan dapat diterima dan tetap dipercaya oleh stakeholder (pemegang saham, konsumen, pemasok, masyarakat) dalam menjalankan usahanya, mengingat semakin ketatnya kompetisi bisnis. Atasan yang etikal diharapkan dapat mempengaruhi dan mengajak bawahannya untuk jugs berperilaku etikal. Walaupun sebenamya banyak hal yang dapat mempengaruhinya, namun diyakini atasan mempunyai peranan yang penting dalam mempengaruhi bawahannya. Dalam kondisi negara yang memiliki budaya paternalistik, kiranya akan lebih mudah bagi atasan untuk menjadi panutan bagi bawahannya karena bawahan juga mencari figur yang bisa menjadi panutan. Istilah panutan sendiri sudah sangat familiar bagi orang Indonesia. Hampir semua orang menganggap bahwa orang Indonesia itu mencari panutan. Dan pemimpin merupakan panutan bagi pengikutnya.

Rumusan masalah
Bagaimana hubungan antara atasan dan bawahan ?
Bagaimana sikap yang harus ditunjukan seorang atasan / pimpinan?
hubungan antara seorang karyawan dengan pihak lainnya. Pihak-pihak yang berhubungan antara lain?



Landasan Teori:

Pengertian Pemimpin
Konsep “pemimpin” berasal dari kata asing “leader” dan “kepemimpinan”
dari “leadership”. Kartono (2005) mengatakan bahwa pemimpin adalah seorang
pribadi yang memiliki superioritas tertentu, sehingga dia memiliki kewibawaan
dan kekuasaan untuk menggerakkan orang lain melakukan usaha bersama guna
mencapai sasaran tertentu.
pimpinan, tapi belum tentu dapat berperan sebagai pemimpin. Pemimpin (leader)
adalah orang yang melakukan atau menjalankan kepemimpinan (leadership).
Sedangkan pimpinan adalah mencerminkan kedudukan seseorang atau kelompok
orang pada hirarki tertentu dalam suatu birokrasi formal maupun informal.
Menurut Rukmana (2007), pejabat sudah pasti
Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktivitas seseorang atau
kelompok orang untuk mencapai tujuan dalam situasi tertentu. Formulasi
Kepemimpinan adalah Fungsi Pemimpin, Pengikut, dan variable Situasional
lainnya : K = F ( P, P, S ) (Hersey & Blanchard, 1982).
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan merupakan
proses mempengaruhi efektifitas seseorang atau kelompok untuk mencapai tujuan
dan sasaran dalam situasi tertentu, yang berarti dalam kepemimpinan harus
terdapat unsur-unsur yang mempengaruhi adanya tujuan tertentu serta
kesungguhan dalam mencapai tujuan secara sukarela dari karyawan.
Sehubungan dengan kepemimpinan Bennis (1959) menyimpulkan : “selalu
tampaknya, konsep tentang kepemimpinan menjauh dari kita atau muncul dalam
bentuk lain yang lagi-lagi mengejek kita dengan kelicinan dan kompleksitasnya.
dengan demikian kita mendapatkan suatu proliferasi dari istilah-istilah yang tak
habis-habisnya harus dihadapi... dan konsep tersebut tetap tidak didefinisikan
dengan memuaskan”.
Yulk (1994) menyimpulkan definisi yang mewakili tentang kepemimpinan
antara lain sebagai berikut :
1. Kepemimpinan adalah prilaku dari seorang individu yang memimpin aktifitas-
aktifitas suatu kelompok ke suatu tujuan yang ingin dicapai bersama (share
goal) (Hemhill& Coons, 1957)
2. Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi yang dijalankan dalam suatu
situasi tertentu, serta diarahkan melalui proses komunikasi, ke arah pencapaian
satu atau beberapa tujuan tertentu (Tannenbaum, Weschler & Massarik, 1961).
Kepemimpinan sebagai sebuah proses pengaruh sosial yang dalam hal ini
pengaruh yang sengaja dijalankan oleh seseorang terhadap orang lain untuk
menstruktur aktifitas-aktifitas serta hubungan-hubungan didalam sebuah
kelompok atau organisasi (Yulk, 1994)
. Prinsip-prinsip Kepemimpinan
Prinsip-prinsip kepemimpinan dapat mempengaruhi tindakan-tindakan
setiap pemimpin yang sukses.
Berikut terdapat beberapa macam prinsip (Mar’at,
1984), antara lain :
-Efisiensi secara teknis dan taktis
-Kenalilah diri anda dan carilah perbaikan diri sendiri
-Kenali anak buah anda dan pelihara kesejahteraan mereka
-Berikan penerangan kepada anak buah
-Berikan contoh
-Jaminlah bahwa tugas dimengerti, diawasi, dan dilaksanakan
-Latihlah anak buah anda sebagai satu tim
-Buat putusan yang bernilai dan tepat waktunya
-Kembangkan rasa tanggung jawab di kalangan bawahan
-Pergunakan komando sesuai dengan kemampuannya
-Carilah tanggung jawab dan bertanggung jawablah untuk tindakan anda

PEMBAHASAN MASALAH

Hubungan antara atasan dan bawahan
-Bawahan harus bersikap hormat pada atasannya, dengan kata lain penghormatan bawahan terhadap atasannya semata-mata atas pertimbangan wewenang, tanggung jawab dan wibawa.
-Garis tanggung jawab adalah dari bawah keatas, yakni bawahan bertanggung jawab kepada atasan dan atasan mempertanggung jawabkan bawahannya.
-Seorang karyawan jangan membohongi, menyembunyikan data atau dengan sengaja berusaha menyesatkan atasannya untuk hal-hal yang ada kaitannya dengan perusahaan. Atasan yang tidak mendapat informasi, atau mendapat informasi yang salah berakibat kesimpulan dan keputusan yang salah pula, yang pada akhirnya menyebabkan kerugian perusahaan.
-Atasan harus bersifat mendidik dan memberi pengarahan kepada bawahannya, sehingga mereka dapat meningkatkan kemampuan unjuk kerja dan sikap kerja, karena kemajuan anak buah merupakan tanggung jawab atasannya.
-Seorang atasan harus menjadi panutan bagi bawahannya, tingkah laku atasan harus mencerminkan nilai-nilai yang dianut oleh bawahannya.

Yang dimaksud dengan etika kerja adalah norma-norma yang melandasi tata krama hubungan antara seorang karyawan dengan pihak lainnya. Pihak-pihak yang berhubungan antara lain:
hubungan kerja karyawan dapat diuraikan sebagai berikut:

Hubungan antara karyawan dengan perusahaan
-Seorang karyawan harus berusaha yang terbaik untuk kepentingan perusahaan, jelasnya bahwa setiap karyawan harus berbuat yang terbaik bagi perusahaan.
-Seorang karyawan harus berusaha meningkatkan kemampuannya untuk mencapai yang terbaik, yakni kontribusi karyawan tergantung dari kemampuan dan semangat untuk menghasilkan yang terbaik.
-Seorang karyawan harus bersikap achievement oriented yaitu pencapaian orientasi target dalam kerja.
-Seorang karyawan harus bertingkah laku yang baik dan menghindari hal-hal yang mencemarkan nama baik perusahaan.

Hubungan antara tugas, wewenang, dan jabatan
-Seorang karyawan harus mempunyai rasa tanggung jawab dalam menggunakan wewenang dan jabatan agar tidak merugikan perusahaan, rekan kerja, orang lain dan dirinya sendiri.
-Jangan menyalah gunakan wewenang demi kepentingan pribadi, atau mendahulukan atau memihak kelompok-kelompok tertentu.
-Jangan mengungkapkan data atau strategi perusahaan yang bersifat rahasia kepada pihak-pihak yang tidak berhak mengetahuinya yang dapat menyebabkan kelangsungan hidup perusahaan terancam.

Hubungan antara atasan dan bawahan
-Bawahan harus bersikap hormat pada atasannya, dengan kata lain penghormatan bawahan terhadap atasannya semata-mata atas pertimbangan wewenang, tanggung jawab dan wibawa.
-Garis tanggung jawab adalah dari bawah keatas, yakni bawahan bertanggung jawab kepada atasan dan atasan mempertanggung jawabkan bawahannya.
-Seorang karyawan jangan membohongi, menyembunyikan data atau dengan sengaja berusaha menyesatkan atasannya untuk hal-hal yang ada kaitannya dengan perusahaan. Atasan yang tidak mendapat informasi, atau mendapat informasi yang salah berakibat kesimpulan dan keputusan yang salah pula, yang pada akhirnya menyebabkan kerugian perusahaan.
-Atasan harus bersifat mendidik dan memberi pengarahan kepada bawahannya, sehingga mereka dapat meningkatkan kemampuan unjuk kerja dan sikap kerja, karena kemajuan anak buah merupakan tanggung jawab atasannya.
-Seorang atasan harus menjadi panutan bagi bawahannya, tingkah laku atasan harus mencerminkan nilai-nilai yang dianut oleh bawahannya.

Hubungan antar karyawan
-Saling menghargai dan membina semangat kerjasama yakni dengan saling menghargai karena persamaan harkat dan martabat dan membina kerjasama kerena semua karyawan bekerja dalam team yaitu perusahaan.
-Menghindari tindakan ketidak harmonisan, pertentangan dan keresahan diantara karyawan.
Demikian ulasan dari etika kerja karyawan dan semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.

KESIMPULAN :

menjadi seorang pemimpin tidaklah mudah karena harus memiliki kriteria sebagai berikut:
Seorang pemimpin pasti menjadi contoh bagi setiap orang yg dipimpinnya,
yg menjadi tolak ukur keteladanan seorang pemimpin adalah
apakah ia memberikan contoh yg baik kepada orang yg dipimpinnya,
Apa yg ia harapkan dan katakan pada bawahannya hendaknya sudah
ia lakukan terlebih dahulu.
Profil seorang pemimpin dapat terlihat dari perilaku orang-orang yg dipimpinnya
dan sebaliknya,
Contohnya jika seorang pemimpin suka berbuat semena-mena pada bawahannya,
maka suatu saat jika sang bawahan menjadi pemimpin,
ia pun akan cenderung berbuat seperti itu jg, sebaliknya jika
seorang pemimpin memiliki sifat yg rendah hati pada bawahannya,
maka bawahannya itu pun cenderung memilliki sifat yg rendah hati pada orang
lain,

Untuk dapat memberikan keteladanan, seorang pemimpin harus :

1, Memiliki rasa tanggung jawab
Ia tidak hanya " asal perintah " tetapi harus ikut bertanggung jawab
atas apa yg dilakukan oleh anak buahnya, Saat terjadi kesalahan tindakan
dalam suatu organisasi ia sering kali menjadi " tameng ".
Kesalahan yg dilakukan bawahan menjadi tanggungjawab pemimpin
karena sebelum melakukan sesuatu ,bawahan
harus mendapat pelatihan ( training/coaching ) dari pemimpinnya.

2. Mengesampingkan kepentingan pribadi
Pemimpin yg baik tidak boleh bekerja hanya untuk kepentingan pribadinya,
bahkan,tak jarang kepentingan pribadi itu harus dikorbankan
demi kepentingan organisasi yg dipimpinnya.

3. Memiliki sikap melayani
Makin tinggi jabatan seseorang, makin banyak pula orang yg harus
dipimpinnya, Artinya, semakin beragam pula kepentingan orang
yg harus dipikirkan dan dilayani ( internal customer )
karena itu seorang pemimpin yg baik harus memiliki sikap
rendah hati serta jiwa melayani yg lebih baik.


4. Kesetiaan memiliki nilai yg sangat tinggi
Jika seorang pemimpin mengharapkan loyalitas dari orang yg dipimpinnya,
Ia pun harus terlebih dahulu memiliki kesabaran dan kesetiaan untuk
memimpin, Timbal balik kesetiaan antara pimpinan dan bawahan
dapat diukur dari seberapa jauh Mereka saling memberikan dukungan
saat keadaan baik ataupun buruk, Dukungan itu
dapat berupa moral maupun material.

5. Kepemimpinan = intuisi + nalar
Seorang pemimpin yg baik harus memiliki keseimbangan antara intuisi
(perasaan ) dan nalar ( pikiran )
Ini berarti, ia tidak memaksakan agar jalan pikirannya diterima oleh
anak buahnya, namun dia jg harus mempertimbangkan pendapat mereka. Bila
pendapat itu memang baik, maka ia tidak segan untuk menerimanya,
Seorang pemimpin tidak harus menjadi ” superior ”.
Pemimpin yg baik juga tidak bersifat kaku dan arogan, tetapi ia memiliki
karakter yg mudah dibentuk dan mau diproses melalui lingkungan
termasuk bawahannya,Jika seorang pemimpin melakukan kesalahan,
dia harus berani mengakuinya dan tanpa ragu meminta maaf, walaupun
dengan begitu ia harus mengorbankan harga dirinya.

6. Banyak bekerja , sedikit bicara
Banyak orang menguasai teori tetapi tidak dapat menerapkan dalam kehidupan
nyata, Seorang pemimpin yg baik tidak hanya menguasai teori,
tetapi jg bisa mempraktikkan itu sehingga dapat diikuti oleh bawahannya.


7. Menjadi motivator yg baik
Adakalanya orang yg dipimpin mengalami penurunan motivasi yg bisa
memengaruhi Perusahaan atau organisasi .karena itu seorang pemimpin yg
baik harus bisa memotivasi dan meningkatkan kembali gairah dan optimisme
anak buahnya, Tidak ada istilah ” penurunan motivasi ”
di kamus seorang pemimpin yg baik.

8. Bekerja sama dengan orang lain
Anak buah adalah rekan kerja dalam tim , bukan semata – mata sebagai
bawahan, karena bagaimanapun seorang pemimpin
tidak dapat bekerja sendiri tanpa bantuan orang lain, termasuk anak buahnya.
Daftar Pustaka
http://hasyimibrahim.wordpress.com
http://www.mail-archive.com
http://digilib.itb.ac.id
digilib.petra.ac.id

2 komentar: